Langsung ke konten utama

Evaluasi Penggunaan Fixed Phone oleh Polri: Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Tugas Kepolisian

Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri melaksanakan penelitian tentang evaluasi penggunaan fixed phone di lingkungan Polri, Selasa (25/6/2024) di Polres Klaten. Penelitian ini bertujuan mendukung pelaksanaan tugas kepolisian yang efektif dan efisien.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tim Penelitian Puslitbang Polri, Kombes Pol Harvin Raslin, S.H., bersama dengan anggota timnya, yaitu Kompol Septi Astuti, S.T., M.A., Bripka Maradon, dan Dr. Drs. Suryadi, M.T. dari Universitas Indonesia. Turut hadir pula Kabag Ops Polres Klaten, Kompol M. Aslam, dan peserta dari anggota Polres Klaten.

Dalam sambutannya, Kombes Pol Harvin Raslin, S.H. menyoroti penggunaan fixed phone di era digitalisasi saat ini.

"Di era digitalisasi saat ini, penggunaan telepon fixed phone atau telepon kabel cenderung menurun, sedangkan penggunaan telepon seluler dan komunikasi data menjadi semakin dominan. Meskipun demikian, dalam sektor-sektor yang mengandalkan keamanan dan ketersediaan komunikasi yang terjamin, fixed phone tetap menjadi pilihan utama seperti misalnya di lingkungan kepolisian yang digunakan untuk panggilan internal, komunikasi dalam pelayanan kepolisian dan mendukung tugas kepolisian lainnya," ujar Harvin.

Sebagai bagian integral dari infrastruktur komunikasi, Polri telah menginvestasikan infrastruktur fixed phone, termasuk biaya instalasi, pemeliharaan, dan biaya operasional yang signifikan. Untuk tingkat Mabes Polri, Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) Polri merupakan pembina fungsi yang menyelenggarakan manajemen, pembinaan, dan pengembangan sistem teknologi, informasi, dan komunikasi elektronika serta pengawasan TIK di lingkungan Polri, termasuk menangani layanan jasa telepon Polri.

Div TIK Polri telah melakukan beberapa kegiatan dalam rangka optimalisasi layanan ini, antara lain berkoordinasi dengan Yanma Polri untuk menghapus nomor-nomor yang sudah tidak aktif, memberitahukan kepada satuan kerja agar mendata ulang nomor telepon masing-masing, melaksanakan pengecekan secara rutin, dan berkoordinasi dengan PT. Telkom terkait pemutusan dan penambahan layanan. Upaya ini dilakukan untuk efisiensi anggaran jasa telepon di tingkat Mabes, termasuk pemutusan layanan nomor telepon sebanyak 72 nomor pada tahun 2023 dan 189 nomor per Februari 2024.

Puslitbang Polri memandang penting untuk memastikan bahwa kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh Div TIK Polri tersebut sudah dilaksanakan juga di kewilayahan, serta memahami efektivitas penggunaan dalam konteks komunikasi pelayanan kepolisian.

Agar Polri dapat membuat keputusan yang strategis terkait infrastruktur jasa telepon sebagai media komunikasi, Puslitbang Polri melakukan penelitian tentang "Evaluasi Penggunaan Fixed Phone di Lingkungan Polri dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Tugas Kepolisian yang Efektif dan Efisien". Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan dan kualitas fixed phone sebagai media komunikasi yang efektif dalam mendukung tugas kepolisian serta menganalisis tata kelola penggelaran fixed phone yang efektif dan efisien.

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan di 10 Polda sampel, salah satunya Polda Jateng dan Polres jajarannya, mulai tanggal 23 s.d. 27 Juni 2024. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui pengisian checklist, kuesioner online, dan observasi serta wawancara mendalam dengan pejabat dan personel yang menggunakan fixed phone.

"Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan Polri dapat lebih efektif dan efisien dalam penggunaan fixed phone, sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kepuasan dalam pelayanan kepolisian," tambah Harvin.

Melalui penelitian ini, Polri berupaya memastikan bahwa komunikasi internal dan pelayanan kepolisian dapat berjalan dengan optimal, mendukung pelaksanaan tugas kepolisian yang lebih baik dan efisien di masa mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KKN Universitas Boyolali, Tingkatkan Potensi UMKM di Lereng Merapi

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Boyolali (UBY) yang tergabung dalam kelompok 2 sasar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)  di Dusun Bangan Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten dalam rangka melaksanakan kegiatan  Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan pada 13 November s.d. 13 Desember 2023 pada UMKM Kopi Petruk.  "Desa Sidorejo memiliki beberapa UMKM, saya mengharapkan dari kegiatan KKN ini dapat memberikan solusi atau masukkan terkait dengan pengelolaan UMKM. Kami terbuka membuka layanan kantor desa ataupun konsultasi langsung dengan kepala desa jika diperlukan untuk menunjang kegiatan KKN ini," ungkap Kepala Desa Sidorejo. Minggu (3/12/2023) Pemilik UMKM Kopi Petruk Sukiman, memberikan pemaparan singkat terkait dengan sejarah singkat, kegiatan produksi, dan pemasaran yang telah dilakukan pada kegiatan usaha penjualan Kopi Petruk tersebut. Penamaan Petruk diambil dari tokoh pewayangan bernama Petruk Kant...

Dukung Prabowo-Ganjar Jadi Capres dan Cawapres, ProGib: Pemimpin Anti-Politik Identitas

   Sekelompok masyarakat menyampaikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilu 2024.  Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Relawan Prabowo-Ganjar Indonesia Bersatu (ProGib) untuk Indonesia Berkelanjutan itu berpandangan bahwa, kedua sosok tersebut merupakan pasangan ideal untuk melanjutkan kepemimpinan nasional di negara ini.  "Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Ganjar Pranowo adalah dua negarawan yang layak untuk memimpin Negara Indonesia pasca-kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Penanggung jawab acara Rembuk Rakyat Priangan Timur untuk Indonesia yang Berkelanjutan, Asep Sumpena kepada wartawan, Jakarta, Minggu, 12 Maret 2023.  Menurut Asep, Prabowo dan Ganjar adalah sosok yang mengedepankan visi-misi dan pemikiran yang bisa membuat Bangsa Indonesia jauh lebih baik lagi. Mereka juga diyakini calon pemimpin yang mampu merawat persatuan dan ke...

Arus Mudik Meningkat hingga H+3, Dirlantas Polda Jateng Siapkan Upaya Rekayasa Lalin

Polda Jateng-Kota Semarang | Guna mengantisipasi lonjakan arus mudik kendaraan di H+1 hingga hari ini, (Rabu, 2/4/2025), Polda Jawa Tengah melakukan rekayasa lalu lintas di ruas Tol Solo-Jogja. Kepadatan ini terjadi karena tingginya mobilitas masyarakat yang menuju Yogyakarta setelah puncak arus mudik pada 28-29 Maret 2025. Dalam keterangan nya di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung pada pukul 10.30 WIB, Dirlantas Polda Jateng, Brigjen Pol Sonny Irawan, menyampaikan bahwa lonjakan arus kendaraan di jalur Solo-Jogja mulai meningkat setelah puncak arus mudik. Oleh karena itu, Polda Jateng melakukan rekayasa lalu lintas di Gerbang Tol Prambanan untuk mengurai kepadatan.  "Kami melihat bahwa arus kendaraan yang masuk ke Jogja meningkat drastis, sehingga diperlukan penyesuaian pola rekayasa lalu lintas agar pergerakan kendaraan tetap lancar. Rekayasa ini diperlukan karena jalur arteri Klaten-Jogja memiliki kapasitas jalan yang lebih kecil dan rentan terjadi kemacetan jika tidak ditangani den...