Langsung ke konten utama

Hari Ke-2 Operasi Ketupat Candi 2025, Arus Mudik di Jawa Tengah Terpantau Masih Lancar

Polda Jateng-Kota Semarang | Memasuki hari ke-dua Operasi Ketupat Candi 2025, situasi lalu lintas di wilayah Jawa Tengah masih terpantau lancar dan terkendali. Berdasarkan pemantauan di lima jaringan jalan utama, belum terjadi lonjakan signifikan kendaraan yang berpotensi menimbulkan kepadatan atau kemacetan.

Hal ini diungkapkan Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Sony Irawan pada Senin, (24/3/2025) siang . Dalam keterangannya, dirinya merinci situasi terkini dari kelima jalur tersebut. Di jalur arteri lintas Pantura mulai dari Brebes hingga Rembang hingga saat ini terpantau masih dalam kondisi aman dan lancar. 

"Lalu lintas di jalur Pantura masih didominasi kendaraan truk, mobil pribadi, dan sepeda motor. Hingga saat ini, arus kendaraan masih stabil tanpa hambatan yang berarti," ujarnya.

Untuk di jalur tol Trans Jawa dari Pejagan hingga Solo-Yogyakarta, arus kendaraan juga masih terkendali dengan volume yang belum mencapai kategori padat. Traffic Acounting di Pejagan masih dalam kategori normal dengan lintasan perjam tertinggi diangka 279 kendaraan. Demikian pula Traffic Acounting di Kalikangkung dan Klaten dengan lintasan perjam tertinggi di angka 1.161 dan 129 kendaraan.

" Traffic accounting ini menunjukkan bahwa jumlah kendaraan di titik-titik utama, seperti Cikatama, Pejagan, Kalikangkung, dan Klaten, masih dalam batas normal. Kendaraan yang melintas belum mencapai angka waspada, sehingga jalur tol masih lancar," jelasnya.

Sementara itu, jalur arteri selatan yang menghubungkan Pejagan, Brebes, hingga Purworejo juga masih dalam kondisi landai dan aman. Pihaknya belum menerima adanya laporan kemacetan di wilayah tersebut 

"Jalur ini banyak digunakan oleh sepeda motor dan mobil, Hingga kini tidak ada laporan kemacetan atau kendala yang berarti di sepanjang rute ini," katanya.

Untuk jalur arteri tengah yang melintasi Brebes, Purbalingga, Temanggung, hingga Magelang, kondisi lalu lintas juga masih terkendali. Jalur ini juga banyak dilalui kendaraan pribadi dan truk. Meski terdapat beberapa titik dengan medan menanjak dan berkelok, hingga saat ini belum ada laporan kepadatan yang signifikan.

" Sedangkan untuk jalur selatan-selatan atau jalur Daendels, yang sering digunakan sebagai alternatif oleh kendaraan pribadi dan sepeda motor juga masih dalam kondisi lancar. Pemudik yang memilih rute ini diimbau tetap berhati-hati karena kondisi jalan yang cukup panjang dan minim penerangan di beberapa titik," jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa Polda Jateng akan terus mengupdate kondisi arus mudik dan menyiagakan petugas di berbagai titik untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan yang diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan. Kombes Pol Sony Irawan turut menghimbau kepada para pemudik untuk selalu menjaga keselamatan selama perjalanan. 

"Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, manfaatkan rest area untuk beristirahat jika merasa lelah, dan selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas. Kami akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan perjalanan mudik tahun ini tetap aman dan nyaman," pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KKN Universitas Boyolali, Tingkatkan Potensi UMKM di Lereng Merapi

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Boyolali (UBY) yang tergabung dalam kelompok 2 sasar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)  di Dusun Bangan Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten dalam rangka melaksanakan kegiatan  Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan pada 13 November s.d. 13 Desember 2023 pada UMKM Kopi Petruk.  "Desa Sidorejo memiliki beberapa UMKM, saya mengharapkan dari kegiatan KKN ini dapat memberikan solusi atau masukkan terkait dengan pengelolaan UMKM. Kami terbuka membuka layanan kantor desa ataupun konsultasi langsung dengan kepala desa jika diperlukan untuk menunjang kegiatan KKN ini," ungkap Kepala Desa Sidorejo. Minggu (3/12/2023) Pemilik UMKM Kopi Petruk Sukiman, memberikan pemaparan singkat terkait dengan sejarah singkat, kegiatan produksi, dan pemasaran yang telah dilakukan pada kegiatan usaha penjualan Kopi Petruk tersebut. Penamaan Petruk diambil dari tokoh pewayangan bernama Petruk Kant...

Dukung Prabowo-Ganjar Jadi Capres dan Cawapres, ProGib: Pemimpin Anti-Politik Identitas

   Sekelompok masyarakat menyampaikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilu 2024.  Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Relawan Prabowo-Ganjar Indonesia Bersatu (ProGib) untuk Indonesia Berkelanjutan itu berpandangan bahwa, kedua sosok tersebut merupakan pasangan ideal untuk melanjutkan kepemimpinan nasional di negara ini.  "Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Ganjar Pranowo adalah dua negarawan yang layak untuk memimpin Negara Indonesia pasca-kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Penanggung jawab acara Rembuk Rakyat Priangan Timur untuk Indonesia yang Berkelanjutan, Asep Sumpena kepada wartawan, Jakarta, Minggu, 12 Maret 2023.  Menurut Asep, Prabowo dan Ganjar adalah sosok yang mengedepankan visi-misi dan pemikiran yang bisa membuat Bangsa Indonesia jauh lebih baik lagi. Mereka juga diyakini calon pemimpin yang mampu merawat persatuan dan ke...

Arus Mudik Meningkat hingga H+3, Dirlantas Polda Jateng Siapkan Upaya Rekayasa Lalin

Polda Jateng-Kota Semarang | Guna mengantisipasi lonjakan arus mudik kendaraan di H+1 hingga hari ini, (Rabu, 2/4/2025), Polda Jawa Tengah melakukan rekayasa lalu lintas di ruas Tol Solo-Jogja. Kepadatan ini terjadi karena tingginya mobilitas masyarakat yang menuju Yogyakarta setelah puncak arus mudik pada 28-29 Maret 2025. Dalam keterangan nya di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung pada pukul 10.30 WIB, Dirlantas Polda Jateng, Brigjen Pol Sonny Irawan, menyampaikan bahwa lonjakan arus kendaraan di jalur Solo-Jogja mulai meningkat setelah puncak arus mudik. Oleh karena itu, Polda Jateng melakukan rekayasa lalu lintas di Gerbang Tol Prambanan untuk mengurai kepadatan.  "Kami melihat bahwa arus kendaraan yang masuk ke Jogja meningkat drastis, sehingga diperlukan penyesuaian pola rekayasa lalu lintas agar pergerakan kendaraan tetap lancar. Rekayasa ini diperlukan karena jalur arteri Klaten-Jogja memiliki kapasitas jalan yang lebih kecil dan rentan terjadi kemacetan jika tidak ditangani den...