Langsung ke konten utama

Tinjau SPPG Pabelan Semarang, Kapolri Tegaskan Kualitas Gizi dan Kebersihan Jadi Standar Utama SPPG Polri

Pastikan Produk MBG Bergizi dan Higienis, Kapolri Perintahkan Perketat Quality Control di SPPG Polri*

Polda Jateng, Kab. Semarang | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. menegaskan bahwa seluruh jajaran Polri wajib memastikan kualitas gizi dan kebersihan produk makanan yang dihasilkan Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) Polri di masing-masing wilayah. Penekanan itu disampaikan Kapolri saat meninjau SPPG Polri Pabelan, Kabupaten Semarang, Selasa (23/9/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Kapolri didampingi sejumlah PJU Mabes Polri, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi dan Gubernur Akpol Irjen Pol Midi Siswoko. Kegiatan tersebut juga diikuti secara virtual oleh seluruh Kapolres di jajaran Polda Jawa Tengah yang turut melaporkan kesiapan operasional SPPG Polri di wilayahnya masing-masing. 

Menurut Kapolri, keberadaan SPPG Polri tidak hanya sekadar menghasilkan makanan setiap hari, namun juga menjaga standar gizi dan kebersihan dari produk makanan yang dihasilkan agar benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat.

"Di Jawa Tengah saat ini ada 73 SPPG Polri dan ke depan akan dibangun sekitar 100 SPPG Polri khusus di wilayah Jawa Tengah," ujar Kapolri di hadapan media.

Kepala SPPG Pabelan Nanang Irvan Syarifudin menjelaskan bahwa SPPG ini dibangun di atas lahan seluas 3.000 m² dengan luas bangunan dapur 400 m². SPPG tersebut melibatkan 50 relawan warga sekitar Kecamatan Pabelan dalam proses produksinya.

"Setiap harinya, SPPG mampu memproduksi 3.500 porsi makanan bergizi yang didistribusikan kepada 207 siswa TK, 640 siswa SD, 1.553 siswa SMP, 1.007 siswa SMA, serta ibu hamil dan menyusui di wilayah sekitar," tuturnya.

Sementara itu, Kharisma Sekar Ayu Antika selaku Ahli Gizi SPPG Pabelan menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memastikan standar gizi, kebersihan, serta kualitas bahan makanan mulai dari proses produksi hingga distribusinya. Dirinya berharap keberadaan SPPG ini mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan masyarakat sekitar.

"Seluruh proses produksi makanan di SPPG dilakukan dengan pengawasan ketat, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi. Kami memastikan setiap porsi makanan yang dihasilkan memiliki nilai gizi seimbang dan higienis sesuai standar yang ditetapkan. Harapan kami, keberadaan SPPG ini benar-benar memberi dampak positif bagi tumbuh kembang anak serta kesehatan masyarakat sekitar," terangnya.

Secara nasional, saat ini Polri telah membangun 617 SPPG yang memenuhi kebutuhan gizi 2.159.500 penerima manfaat di seluruh Indonesia. Keberadaan SPPG tersebut telah menyerap 30.580 tenaga kerja.

Pihaknya akan terus mengoptimalkan pembangunan SPPG Polri sebagai upaya mendukung program yang dicanangkan pemerintah berupa Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat. Upaya ini sejalan dengan harapan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menghadirkan 1.500 unit SPPG di seluruh tanah air pada akhir tahun 2025.

"Saya berpesan kepada seluruh jajaran untuk melakukan quality kontrol terhadap produk makanan yang dihasilkan SPPG Polri mulai dari proses produksi hingga distribusinya. Hal ini untuk memastikan kualitas gizi makanan yang diterima siswa sekolah dan penerima manfaat lainnya tetap terjaga dan higienis," tegas Kapolri.

Usai meninjau SPPG, Kapolri beserta rombongan juga menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Polres Semarang bersama Bulog Cabang Semarang. Kegiatan yang diikuti kurang lebih 100 warga sekitar ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasaran, mulai dari beras SPHP 5 kg seharga Rp58 ribu, gula 1 kg Rp17 ribu, minyak goreng 500 ml Rp15.500, telur ayam 1 kg Rp24 ribu, hingga paket sayuran segar Rp10 ribu per ikat.

Kehadiran SPPG Polri Pabelan dan GPM ini tidak hanya membantu pemenuhan gizi generasi muda serta menekan angka stunting, tetapi diharapkan turut meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KKN Universitas Boyolali, Tingkatkan Potensi UMKM di Lereng Merapi

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Boyolali (UBY) yang tergabung dalam kelompok 2 sasar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)  di Dusun Bangan Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten dalam rangka melaksanakan kegiatan  Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan pada 13 November s.d. 13 Desember 2023 pada UMKM Kopi Petruk.  "Desa Sidorejo memiliki beberapa UMKM, saya mengharapkan dari kegiatan KKN ini dapat memberikan solusi atau masukkan terkait dengan pengelolaan UMKM. Kami terbuka membuka layanan kantor desa ataupun konsultasi langsung dengan kepala desa jika diperlukan untuk menunjang kegiatan KKN ini," ungkap Kepala Desa Sidorejo. Minggu (3/12/2023) Pemilik UMKM Kopi Petruk Sukiman, memberikan pemaparan singkat terkait dengan sejarah singkat, kegiatan produksi, dan pemasaran yang telah dilakukan pada kegiatan usaha penjualan Kopi Petruk tersebut. Penamaan Petruk diambil dari tokoh pewayangan bernama Petruk Kant...

Dukung Prabowo-Ganjar Jadi Capres dan Cawapres, ProGib: Pemimpin Anti-Politik Identitas

   Sekelompok masyarakat menyampaikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilu 2024.  Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Relawan Prabowo-Ganjar Indonesia Bersatu (ProGib) untuk Indonesia Berkelanjutan itu berpandangan bahwa, kedua sosok tersebut merupakan pasangan ideal untuk melanjutkan kepemimpinan nasional di negara ini.  "Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Ganjar Pranowo adalah dua negarawan yang layak untuk memimpin Negara Indonesia pasca-kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Penanggung jawab acara Rembuk Rakyat Priangan Timur untuk Indonesia yang Berkelanjutan, Asep Sumpena kepada wartawan, Jakarta, Minggu, 12 Maret 2023.  Menurut Asep, Prabowo dan Ganjar adalah sosok yang mengedepankan visi-misi dan pemikiran yang bisa membuat Bangsa Indonesia jauh lebih baik lagi. Mereka juga diyakini calon pemimpin yang mampu merawat persatuan dan ke...

Arus Mudik Meningkat hingga H+3, Dirlantas Polda Jateng Siapkan Upaya Rekayasa Lalin

Polda Jateng-Kota Semarang | Guna mengantisipasi lonjakan arus mudik kendaraan di H+1 hingga hari ini, (Rabu, 2/4/2025), Polda Jawa Tengah melakukan rekayasa lalu lintas di ruas Tol Solo-Jogja. Kepadatan ini terjadi karena tingginya mobilitas masyarakat yang menuju Yogyakarta setelah puncak arus mudik pada 28-29 Maret 2025. Dalam keterangan nya di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung pada pukul 10.30 WIB, Dirlantas Polda Jateng, Brigjen Pol Sonny Irawan, menyampaikan bahwa lonjakan arus kendaraan di jalur Solo-Jogja mulai meningkat setelah puncak arus mudik. Oleh karena itu, Polda Jateng melakukan rekayasa lalu lintas di Gerbang Tol Prambanan untuk mengurai kepadatan.  "Kami melihat bahwa arus kendaraan yang masuk ke Jogja meningkat drastis, sehingga diperlukan penyesuaian pola rekayasa lalu lintas agar pergerakan kendaraan tetap lancar. Rekayasa ini diperlukan karena jalur arteri Klaten-Jogja memiliki kapasitas jalan yang lebih kecil dan rentan terjadi kemacetan jika tidak ditangani den...